Daftar Isi



Popular posts

Unknown On Senin, 21 Januari 2013

           Teater Jineng SMA Negeri 1 Tabanan atau yang lebih populer Teater Jineng SMASTA berdiri pada tahun 1998. Pendirian komunitas ini berawal dari keperihatinan Guru Bahasa Indonesia terhadap keberadaan seni sastra dan pementasan yang pada saat itu sepi peminat, serta adanya 3 orang pencetus ekskul ini yaitu Agung Mahardika, Wiyana Ananta Noor dan Mahaputri. Saat peringatan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1998, pihak lembaga membentuk ekstrakulikuler baru yaitu ekstra sastra. Keberadaan ekskul sastra di
SMA Negeri 1 Tabanan kala itu masih dipandang sebelah mata oleh warga sekolah. Bahkan setiap tahun peminatnya semakin sepi hingga pada akhirnya sempat tidak aktif di tahun 2000. Sempat tidak aktifnya eskul sastra ini terjadi karena kurangnya media untuk mengapresiasikan jiwa dan kreativitas mereka. Melalui perjuangan dan kerja keras, esktrakulikuler ini berubah nama menjadi Sanggar Teater Jineng. Perubahan nama ini bertujuan untuk memberikan angin segar kepada warga sekolah dan memotivasi siswa agar tertarik untuk bergabung.

Selain itu Teater Jineng juga mencari pembina dari kalangan profesional sehingga dapat meyakinkan warga sekolah bahwa Teater Jineng bukan sekadar sanggar yang main-main, namun merupakan media yang terorganisir dan profesional. Hal itu ternyata membuahkan hasil. Siswa-siswi SMASTA kala itu mulai tertarik dan pihak Sekolah pun memperbanyak jam terbang bagi seniman muda SMA Negeri 1 Tabanan ini. Hingga di tahun 2005 sinar Teater Jineng mulai kembali memudar. Sempat tidak aktif jilid 2 ini ditandai dengan tidak adanya peminat, tidak adanya anggaran, dan tidak adanya perhatian dari para pemerhati seni di daerah.
            Hampir 5 tahun sempat tidak aktif, akhirnya di awal tahun ajaran 2010/2011 Teater Jineng mulai bangkit dengan adanya pelopor baru kebangkitan Teater Jineng yaitu I Gede Arum Gunawan dan anggota awal berjumlah 25 orang, Teater Jineng mulai berkreasi dan mempersiapkan berbagai pementasan. Teater Jineng yang awalnya merupakan teater sekolah satu-satunya di Tabanan ini, mulai mengikuti berbagai macam pementasan diantaranya adalah Pementasan “Sagung Wah dalam acara Malam Apresiasi Sastra SMANSA yang merupakan pementasan perdana Teater Jineng sejak sempat tidak aktifnya itu. Nama Teater Jineng pun mulai terdengar di kalangan komunitas seni. Tawaran-tawaran pementasan dan perlombaan pun mulai berdatangan. Hal tersebut sangat mengembirakan di awal transisi kebangkitan terlebih lagi kini Teater Jineng telah memperoleh kehormatan dan kebanggaan sekaligus hadiah atas perjuangannya yaitu dikukuhkannya Teater Jineng oleh Wabup Tabanan sebagai asuhan Pemda. Hingga kini Teater Jineng SMASTA masih terus belajar dan berbenah.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments